PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN SEKOLAH


     Psikologi sekolah akan selalu mendukung psikologi pendidikan dan memperhatikan keadaan perilaku dan mental dalam sekolah dan Psikologi Pendidikan lebih memperhatikan proses belajar dan mengajar. 
Tujuan pendidikan sendiri adalah : memebentuk wawasan kemampuan kognitif, karakter, agama dan moral pancasila peserta didik agar memiliki perkembangan yang optimal sesuai dengan tujuan pendidikan. Pola asuh didalam rumah,lingkungan dan pengamalan juga mempengaruhi pendidikan anak. Gejala psikologis yang akan bersifat dinamis. 

 Teori Dalam Proses Kognitif Pendidikan 
 1. Jean Piaget Teori Kognitif Piaget 

A. Teori Kognitif Jean Piaget Teori perkembangan kognitif piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek, seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek social seperti diri, orang tua dan teman. Piaget (1964) berpendapat, karena manusia secara genetik sama dan mempunyai pengalaman yang hampir sama, mereka dapat diharapkan untuk sungguh-sungguh memperlihatkan keseragaman dalam perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, dia mengembangkan empat tahap tingkatan perkembangan kognitif yang akan terjadi selama masa kanak-kanak sampai remaja, yaitu sensori motor (0-2 tahun) dan praoperasional (2-7 tahun).

 Yang akan kita bicarakan untuk masa kanak-kanak adalah dua tahap ini lebih dahulu, sedangkan dua tahap yang lain, yaitu operasional konkret (7-11 tahun) dan operasional formal (11-dewasa), akan kita bicarakan pada masa awal pubertas dan masa remaja. Dalam teori perkembangan kognitif Piaget, masa remaja adalah tahap transisi dari penggunaan berpikir konkret secara operasional ke berpikir formal secara operasional. Remaja mulai menyadari batasan-batasan pikiran mereka. Mereka berusaha dengan konsep-konsep yang jauh dari pengalaman mereka sendiri. Inhelder dan Piaget (1978) mengakui bahwa perubahan otak pada pubertas mungkin diperlukan untuk kemajuan kognitif remaja. 

B. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif Piaget Menurut Jean Piaget, perkembangan manusia melalui empat tahap perkembangan kognitif dari lahir sampai dewasa. Setiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan intelektual baru di mana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah kompleks. Tahapan praoperasional Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul. Pemikiran (Pra)Operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai.

 Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda. Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis.

 Di permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.

 Adapun tugas dari psikologi sekolah yakni bertugas untuk membentuk individu sehat mental guna tercapainya proses belajar efektif, seperti: 

 • High academic Achievment 
• Positive Social Skills Behavior 
 • Healthy relationship connectedness
 • Tolerance and respect for others 
 • Competence /self exteem and resistency


Thankyou! :) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN RUANG LINGKUPNYA

Tondi-tondiku - Romentika Purba

PSIKOLOGI PENDIDIKAN - ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)